BENTUK DAN JENIS DAUN
Pada umumnya, daun berwarna hijau karena mengandung klorofil (zat hijau daun). Tetapi ada juga daun yang berwarna hijau muda, hijau tua atau bahkan merah. Daun tumbuh di batang, dahan, atau ranting pada tumbuhan. Daun pada setiap tumbuhan memiliki aneka bentuk dan warna yang berbeda.
A. BENTUK DAUN
ΓΏ Bentuk daun berdasarkan letak bagian daun yang terlebar dapat dibedakan menjadi 4 golongan, antara lain:
1. Bagian daun terlebar berada di tengah-tengah helai daun.
Bentuk daun seperti ini dapat kita dijumpai pada daun kamboja, srikaya, nangka, teratai, dll. Daun dengan bagian terlebar berada di tengah-tengah helai daun dapat berbentuk bulat, perisai, jorong, memanjang atau lanset.
a. Bulat (orbiculate)
Bentuk daun disebut bulat (orbiculate) jika perbandingan panjang : lebar = 1 : 1. Tangkai daunnya terdapat di bagian tepi, tidak tertanam pada bagian helai daun.
b. Perisai (Peltate)
Bentuk daun disebut perisai (peltate) jika helai daunnya bulat dan tangkai daunnya tertanam di bagian tengah helai daun.
Contoh:
c. Jorong (Elliptic)
Bentuk daun disebut jorong (elliptic) jika bagian daun terlebar berada di tengah helai daun dan perbandingan panjang : lebar = 1.5 sampai 2.
Contoh:
d. Memanjang (Oblong)
Bentuk daun disebut memanjang (oblong) jika bagian daun terlebar berada di tengah helai daun dan perbandingan panjang : lebar = 2.5 sampai 3.
Contoh:
Daun
sirsak (Annona muricata L.)
e. Lanset (Lanceolate)
Bentuk daun disebut lanset (lanceolate) jika bagian daun terlebar berada di tengah helai daun dan perbandingan panjang dan lebar = 3 sampai 5.
Contoh:
Daun kamboja (Plumeria)
Daun Oleander (Nerium oleander L.)
Contoh:
Daun kamboja (Plumeria)
Daun Oleander (Nerium oleander L.)
2. Bagian daun terlebar terletak di bagian bawah, antara tengah daun dan pangkal daun.
Bentuk daun yang demikian dapat kita jumpai pada daun pagagan (Centela asiatica Urb.), daun eceng, daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L.), daun air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook. et Arn.), anak daun bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.), dan lain-lain. Ternyata daun-daun tersebut, bagian pangkalnya ada yang rata dan ada yang berlekuk/bertoreh. Oleh karena itu, bentuk daunnya dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Bagian daun terlebar di bagian bawah, pangkal daun tidak bertoreh/ berlekuk.
Bentuk daun yang termasuk golongan ini adalah:
1) Bulat telur (ovate).
Misalnya pada daun kembang sepatu.
2) Segitiga (triangulate).
Misalnya bunga pukul empat.
3) Delta (deltoid).
Misalnya pada bunga air mata pengantin.
4) Belah ketupat (rombhic).
Misalnya pada anak daun bengkuang.
b. Bagian daun terlebar di bagian bawah, pangkal daun bertoreh/berlekuk
Bentuk daun yang termasuk golongan ini, antara lain:
1) Jantung (cordate), berbentuk bulat telur dengan ujung lancip dan pangkal daun berlekuk.
Contoh: Daun waru.
2) Ginjal (reniform), daun dengan ujung daun tumpul, pangkal berlekuk, seperti ginjal.
Contoh: Daun tapal kuda.
3) Anak panah (sagittate), bagian ujung daun lancip, bagian pangkal dengan lekukan yang lancip.
Contoh: Daun eceng (Sagittaria sagittifolia L.).
4) Tombak (hastate), bagian ujung daun runcing, sedangkan bagian pangkalnya mendatar.
Contoh: Daun wewehan (Monochoria hastata Solms)
5) Bertelinga (auriculate), seperti bentuk tombak, tetapi pangkal daun di sebelah kiri dan kanan membulat.
Contoh: Daun tempuyung.
3. Bagian daun terlebar terletak di bagian atas, antara tengah daun dan ujung daun.
Contoh daun dengan bagian helai daun terlebar di bagian atas tengah-tengah helai daun, antara lain:
a) Pada sawo kecil, daunnya terbentuk bulat telur terbalik (obovate).
b) Pada semanggi gunung anak, daunnya berbentuk jantung terbalik (obcordate).
c) Pada semanggi, anak daunnya berbentuk segitiga terbalik.
d) Pada tapak liman, daunnya berbentuk, seperti sudip (spathulate).
4. Bagian daun merata, tidak ada bagian daun yang terlebar
Bentuk daun seperti banyak dijumpai pada tumbuhan monokotil, antara lain:
a) Tanaman tebu/ jagung
Daunnya mempunyai helaian daun yang tipis dan merata lebarnya. Daun semacam ini disebut daun pita (ligulatus)
b) Tanaman agave
Daunnya berbentuk pedang (ensiformis). Daunnya kaku dan panjang dengan lebar daun yang merata, bagian tengahnya menebal, sedangkan bagian tepinya menipis, seperti pedang.
c) Tanaman Araucaria cunninghamii Ait
Daunnya agak silindris, kaku, dan ujungnya runcing, seperti bentuk paku (subulatus).
d) Tanaman tusam/ pinus
Daunnya panjang dan silindris dengan diameter yang berukuran kecil sehingga bentuknya, seperti bentuk jarum (acerasus)
ΓΏ Bentuk daun berdasarkan susunan tulang daunnya terdapat 4 macam, antara lain:
1. Bertulang menyirip
Tulang daun menyirip ini dapat juga disebut bertulang daun bulu, karena dari tulang daun muncul banyak cabang tulang daun.
Contoh:
a. Mangga
b. Jambu
c. Rambutan
2. Bertulang menjari
Bentuk daun yang bertulang menjari memiliki tiga tulang besar atau lebih yang berpangkal pada sebuah titik bagian pangkal daun.
Contoh:
a. Pepaya
b. Singkong
c. Jarak.
3. Bertulang melengkung
Bentuk daun ini memiliki tulang daun yang melengkung, dan tampak menyatu.
Contoh:
a. Lada
b. Genjer
c. Gadung
4. Bertulang sejajar
Daun ini memiliki tulang daun berbentuk seperti garis-garis lurus yang sejajar dari pangkal daun. Selain itu, setiap ujung tulang daunnya menyatu.
Contoh:
a. Tebu
b. Padi
c. Jagung
B. JENIS DAUN
Berdasarkan jumlah helai daun pada tangkai, maka daun dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Daun tunggal (folium simplex)
§ Ciri-ciri daun tunggal:
a. Satu tangkai hanya terdapat satu helaian daun.
b. Umumnya kuncup daun berada di ketiak tangkai daun.
c. Gugurnya daun diawali dari daun yang tua, kemudian diikuti oleh daun yang muda.
d. Tangkai daun tidak bersendi dan bercabang.
e. Hanya ada satu pertumbuhan helaian daun.
§ Contoh:
1) Daun singkong
2) Daun pepaya
3) Daun pisang
2. Daun majemuk (folium compositum)
§ Ciri-ciri daun majemuk:
a. Memiliki satu atau lebih helaian anak daun (foliolum).
b. Kuncup daun terletak di ketiak tangkai daun (petiolus communis)
c. Gugurnya serempak dalam satu sistem percabangan.
d. Tangkai induk bersendi atau memiliki ruas cabang (rachis).
e. Pertumbuhan anak daun banyak dan serempak dalam percabangan.
§ Contoh:
1) Daun belimbing
2) Daun asam
3) Daun mawar